RUMAH MAKAN/RESTORAN PADANG YANG SANGAT TERKENAL
Rumah Makan (RM) Padang atau Warung Padang atau
Restoran Padang adalah suatu bisnis warung makan/rumah makan/restoran yang
menjual atau menghidangkan berbagai ragam masakan Minang yang berasal dari
Sumatra Barat.
Rumah makan ini atau masyarakat Indonesia menyebutnya
Rumah Makan Padang amat terkenal di Indonesia bahkan dunia, dan disukai oleh
berbagai kalangan dan berbagai suku bangsa karena masakan/makanannya yang lezat
serta daya adaptasinya yang bisa menyesuaikan diri dengan lidah atau selera
masyarakat di mana rumah makan ini berada. RM Padang di luar Sumatra Barat
menghidangkan masakan yang tidak terlalu
pedas, berbeda dengan rumah makan yang ada di tanah kelahirannya sendiri. Rumah Makan Padang ini dalam beberapa tahun
terakhir ini menyajikan masakan dengan harga yang relatif murah dibandingkan
dengan Rumah makan khas Daerah tertentu.
Usaha rumah makan ini hadir dalam berbagai tingkatan
sosial, mulai dari warung Padang kaki lima yang harganya terjangkau oleh
kalangan bawah, rumah makan yang menargetkan kalangan menengah sebagai sasaran
pasarnya, hingga restoran mewah yang menargetkan kalangan atas dengan harga
yang cukup tinggi sesuai fasilitas yang disediakan.
Ada yang menarik dari Rumah Makan Padang ini, bahwa
jika kita makan di tempat atau di warung padang tersebut, nasi yang di sajikan
agak sedikit sedangkan jika kita membeli makanan di bungkus untuk dimakan di
luar rumah makan tersebut maka nasi yang di berikan terasa banyak. Tidak tau
mengapa terjadi seperti itu. Ada suatu cerita yang mengatakan bahwa itu terjadi
sejak jaman perjuangan kemerdekaan dulu, dimana itu merupakan sumbangsih dari
para pemilik warung untuk membantu para pejuang. Tentang kebenaran cerita
tersebut, Allahu alam
Penamaan 'Rumah Makan (RM) atau Restoran Padang'
sebenarnya tidaklah begitu tepat, karena asal masakan dan pelaku bisnis ini
tidak hanya dari kota Padang, tetapi justru lebih banyak berasal dari wilayah
lainnya di Sumatra Barat, seperti Agam, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Tanah
Datar, dan berbagai wilayah lainnya. Setiap wilayah itu menghasilkan rasa dan
ragam masakan yang agak berbeda antara satu dengan lainnya.
Beberapa Restoran Padang yang Sukses dan menjadi
terkenal di Seluruh Nusantara dan bahkan ada yang membuka cabang di Luar
Negeri, adapun restoran tersebut adalah :
1. Sederhana
Bustaman remaja saat itu merantau
dari kampungnya Lintau, Tanah Datar ke negeri jiran Jambi pada tahun1955. Hanya
berbekal pendidikan terakhir yaitu kelas 2 Sekolah Rakyat (SR), beliau rela
melakukan pekerjaan apapun yang halal untuk mengais rezeki seperti bekerja di
perkebunan karet, penjual koran, bahkan pencuci piring di sebuah rumah makan di
kota itu.
Merasa perlu kemajuan dalam
kehidupannya, beliau memutuskan untuk bertolak ke tanah Jawa khususnya kota
Jakarta mengikut adik iparnya dengan menetap di Matraman, Jakarta Pusat. Di
daerah itu, beliau yang baru 2 tahun menikah dengan Fatimah memiliki ide untuk
berdagang rokok dengan menggunakan gerobak. Tidak puas dengan usahanya saat
ini, Bustaman memberanikan diri untuk membuka usaha baru di bidang boga/
kuliner khas Minangkabau dengan membuka lapak di Bendungan Hilir Jakarta Pusat
pada dekade 1970-an. Meskipun beliau tidak memiliki latar belakang kemampuan
memasak. Walaupun demikian, beliau berinisiatif untuk bertanya dan belajar
kepada sesama pedagang masakan Padang lainnya dan ternyata membuahkan hasil
yang baik.
Setelah melalui masa sulit dan
jatuh bangun, usaha rumah makan ini telah berevolusi menjadi salah satu
jaringan restoran terbesar di Indonesia.
Jaringan Restoran Sederhana
dengan logo 'SA' ini sebagian besar memakai sistem franchise dan telah memiliki
100 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia kecuali Papua, serta Malaysia dan
Singapura.
Hanya sebagian kecil dari
jaringan restoran ini yang dimiliki secara penuh oleh Bustaman, sebagian
besarnya ia hanya menerima royalti dari para investor. Jaringan Restoran
Sederhana adalah jaringan RM Padang terbesar sampai saat ini.
Pada Tahun 2004 Djamilus Djamil
asal Tanah Datar mendirikan Rumah Makan
Sederhana Bintaro RM Padang tersebut berlogo 'SB' dan ini merupakan pecahan
dari Restoran Sederhana. Sampai tahun 2007, usahanya telah berkembang menjadi
28 gerai SB dengan berbagai pola, seperti waralaba (franchise), kerja sama, dan
yang dimiliki sendiri. Outlet Sederhana Bintaro tersebar di berbagai kota,
seperti Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, dan lainnya.
Djamilus Djamil kemudian
bersengketa dengan Bustaman, pendiri jaringan Restoran Sederhana yang masih
berkerabat dengannya, dalam hal pemakaian merek dagang "Sederhana".
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sesuai keputusan Mahkamah Agung tanggal 5 Oktober 2009 menetapkan H. Bustaman sebagai
pemilik sah merek dagang dengan kata "Sederhana" pada September
2014. Sepeninggal Djamilus Djamil,
pengelolaan Sederhana Bintaro kemudian dilanjutkan oleh istrinya, Purnama Sari
Djamilus.
RM Sederhana pada Tahun 2020
telah memiliki 160 Cabang
2. Simpang
Raya
RM Simpang Raya yang awalnya dari
Bukit Tinggi daerah Sumatra Barat didirikan oleh Alm.Muhammad Noor
Datukmaharajo bersama rekan-rekannya dan setelah itu kami coba untuk
mengembangkan usaha ini di Pulau Jawa dan sekitarnya dengan niat yang tulus
untuk melakukan suatu hijrah.
Pada tahun 1976 Adiknya, Noersal
Z. Bagindo kemudian melebarkan sayap ke pulau Jawa dengan membuka cabang
pertama di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat dengan pola kerja sama dengan pemilik
lokasi.
Pada awal 1980-an, RM Simpang
Raya melakukan ekspansi ke Jakarta dan sekitarnya dengan membuka cabang pertama
di Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat, lalu di Ancol, Jakarta Utara, serta di Jl.
Margonda Raya, Depok pada tahun 1996. Ekspansi RM Simpang Raya kemudian
berlanjut ke Bandung dan sekitarnya. Cabang pertama dibuka di Jl. Asia Afrika,
lalu di Jl. Ir H Juanda (Dago), Jl. Raya Cipacing (Rancaekek), Jl. Terusan
Pasteur. RM Padang ini juga membuka cabang di Jl. Raya Gadog, Ciawi, Bogor.
Saat ini sudah lebih dari 30 RM Simpang Raya yang tersebar di berbagai lokasi
di bawah pimpinan Noersal Zainudin Bagindo.
3. Sari
Ratu
Rumah Makan Sari Ratu di dirikan
oleh Putra Sungai Puar, Agam yakni Auwines, Jaringan Restoran Sari Ratu telah
berdiri dari Tahun 1982 atau 39 tahun yang lalu. Outlet pertama restoran ini
didirikan pada 20 Maret 1982 di Ratu Plaza, Jakarta Selatan. Rumah makan ini
adalah pelopor keberadaan RM Padang di mall-mall mewah. Setelah di Ratu Plaza,
Restoran Sari Ratu juga ada di berbagai mall mewah lainnya, seperti Plaza
Indonesia, Mal Pondok Indah, dan sebagainya.
Pengembangan usaha ke Malaysia
dilakukan oleh Auwines bekerjasama dengan Junaidi bin Jaba pada tahun 2001.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, Restoran Sari Ratu kini
mempunyai sekitar 30 outlet yang tersebar lebih dari 20 outlet di Indonesia, 7
di Malaysia dan 1 di Singapura.
4. Pagi
Sore
H. Usmar dan H. Sabirin, dua pria
asal Bukittinggi, Sumatra Barat merupakan pendiri usaha rumah makan ini. Mereka
memulainya dengan menyewa sebuah tempat kecil di Jl. Sudirman, Palembang,
Sumatra Selatan. Usaha ini kemudian berkembang dengan pendirian beberapa cabang
baru yang masih berlokasi di sekitar Palembang.
Ekspansi pertama ke Jakarta baru dilakukan pada tahun 2006 dengan dibukanya cabang baru di Rawamangun, Jakarta Timur oleh anak H. Sabirin, yaitu Hj. Armaidy dan Abdul Satam, kemudian berlanjut dengan pendirian cabang baru lainnya di Jl. Cempaka Putih Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Restoran Pagi Sore yang berpusat di kota Palembang ini, kini sudah beroperasi di beberapa lokasi, sebagian besar di wilayah Sumatra bagian Selatan terutama kota Palembang. Selain di Jakarta, juga ada di Bangka, Kayu Agung, Jambi, Lubuklinggau, dan Sungai Lilin.
5. Garuda
RM Padang yang berpusat di kota
Medan, Sumatra Utara ini didirikan oleh H. Bakhtar setelah mengalami
kemerosotan bisnis di bidang tekstil. Ia mulai membuka usaha rumah makan pada
tahun 1976 di Jl. Pemuda, Medan, setelah belajar dari adiknya yang membuka
usaha serupa di Palembang, Sumatra Selatan.
Ekspansi pertama usaha rumah
makan ini dilakukan pada tahun 1978, dengan membuka cabang pertama RM Garuda di
kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara, serta di Jl. Gatot Subroto, Medan pada tahun
berikutnya. Setelah semakin stabil, ekspansi berlanjut ke Lampung, serta ke
Jakarta pada tahun 2003.
Sepeninggal H. Bakhtar pada tahun
1995, RM Garuda kemudian dikelola oleh generasi kedua. Di bawah kepemimpinan
Zulhelfi yang mulai aktif dalam manajemen RM Garuda sejak tahun 1988, kini
jaringan restoran tersebut telah berkembang menjadi 19 gerai, 16 di antaranya
ada di beberapa kota besar Indonesia, yaitu di Medan, Lampung, Jakarta, dan 3
cabang di Singapura, serta 2 cabang anak usaha yang bernama RM Berjaya.
Pada tahun 2013, RM Garuda
Jakarta bersama dua restoran Indonesia lainnya masuk ke dalam daftar 101
restoran terbaik di Asia versi situs kuliner The Daily Meal. Dalam situs
tersebut, RM Garuda Jakarta menempati peringkat 79.
6. Natrabu
Nama Natrabu adalah kependekan dari National Travel Bureau, sebuah perusahaan biro perjalanan wisata yang dirintis dan dikembangkan oleh Rahimi Sutan sejak tahun 1958, dan pernah mempunyai beberapa cabang di Tokyo, San Fransisco, New York, dan lainnya. Awalnya usaha rumah makan hanyalah sebagai pendamping usaha biro perjalanan, namun kemudian menjadi usaha yang berkembang setelah beberapa biro perjalanan ditutup karena banyaknya travel warning dari negara luar terkait keamanan di Indonesia yang tak kondusif pada pertengahan 1960-an.
Rahimi Sutan, pria asal Payakumbuh ini kemudian mendirikan Restoran Natrabu pada bulan Juli 1967 di Jl. H. Agus Salim No. 29 A, Jakarta Pusat.Natrabu yang telah mendapatkan banyak penghargaan ini merupakan salah satu restoran Minang yang konsisten memakai istilah 'Masakan/Restoran Minang' dalam penampilannya. Natrabu juga merupakan Restoran Minang yang paling banyak dikunjungi oleh para pembesar baik dalam maupun luar negeri, diantaranya mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad.
Walaupun
belasan cabangnya sudah tersebar di berbagai lokasi, namun restoran ini tetap
mendatangkan langsung bahan baku dari Sumatra Barat agar tetap bisa konsisten
mempertahankan keaslian rasanya.
7. Sari
Bundo
Walaupun jaringannya tidak
sebesar Restoran Sederhana, tetapi rumah makan yang didirikan oleh Nanny
Zaenuddin ini punya keistimewaan tersendiri. Letaknya di Jl. Ir. H. Juanda,
Jakarta Pusat yang berada di belakang Istana Negara, membuat RM Padang ini
sering dikunjungi para menteri sejak era Presiden Soeharto. Rumah makan ini
juga difavoritkan oleh presiden Habibie dan Abdurrahman Wahid. Selain di
Jakarta, RM Sari Bundo juga memiliki cabang di Yogyakarta dan Pontianak. Pada
Tahun 2020 Sari Bundo telah memiliki 7 Cabang.
Dari Tujuh Rumah Makan Padang di atas mana yang menjadi Fovoritmu sobat. Kalo saya sich tetep yang Sederhana saja.
Posting Komentar untuk "RUMAH MAKAN/RESTORAN PADANG YANG SANGAT TERKENAL"