Perubahan: Makna Meluas, Menyempit, Ameliorasi, Peyorasi, Sinestesia, dan Asosiasi
Perubahan Makna Meluas, Menyempit, Ameliorasi, Peyorasi, Sinestesia, dan
Asosiasi
Perubahan makna
(juga disebut pergeseran makna, pengembangan makna atau penyimpangan makna)
merupakan evolusi penggunaan kata — biasanya hingga tahapan makna modern
menjadi sangat berbeda dari makna aslinya. Dalam linguistik diakronis (atau
historis), perubahan makna merupakan perubahan pada salah satu makna sebuah
kata. (id.wikipedia.org)
A.
Makna
meluas (generalisasi) adalah cakupan dan pemakaian makna sebuah kata sekarang
lebih luas/ lebih banyak daripada makna semula. Makna kata yang dahulunya
sempit sekarang menjadi lebih luas.
Contoh : bapak, ibu, adik, saudara, putra/
putri
Kata putra
yang sekarang ditujukan untuk seluruh anak laki-laki. Sedangkan kata putra dulu hanya dikhususkan untuk anak
kandung saja.
B.
Makna
menyempit (spesialisasi) adalah cakupan atau pemakaian kata sekarang lebih
sempit/ terbatas daripada makna semula.
Contoh : sarjana, madrasah, ulama
Kata madrasah dulu adalah sebutan untuk
sekolah. Sekarang kata madrasah dikhusukan
untuk sekolah agama, khususnya agama islam.
C.
Makna
ameliorasi adalah makna kata sekarang dirasakan lebih baik atau lebih tinggi
daripada makna semula.
Contoh : wanita , istri, diamankan
·
Wanita lebih baik dibanding perempuan
·
Istri lebih baik dibanding bini
·
Diamankan lebih baik dibanding ditangkap
D. Makna peyorasi adalah
makna kata sekarang dirasakan lebih buruk, kurang baik, atau kurang sopan daripada
makna semula.
Contoh : gerombolan, pembajak, kaki tangan
Kata gerombolan dahulu untuk menyebutkan
sekumpulan orang. Namun sekarang, kata gerombolan
ditujukan untuk sekelompok orang yang melakukan tindakan yang tidak baik.
E.
Makna
sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi karena pertukaran fungsi indera
yang berbeda.
Contoh :
·
Senyumannya
sangat manis.
·
Kata-katanya
sangat kasar sehingga membuat emosi orang mendengarkannya.
Rasa manis dapat diketahui dengan menggunakan
indra perasa seperti lidah. Namun, pada kata di atas, kata manis ditujukan untuk sebuah senyuman yang menggunakan indra
penglihatan.
Rasa kasar dapat diketahui dengan menggunakan
indra peraba seperti tangan. Namun, pada kata di atas, kata kasar ditujukan pada ucapan yang
menggunakan indra pendengaran.
F.
Makna
asosiasi adalah perubahan makna yang muncul karena persamaan sifat.
Contoh :
·
Para
pelawak itu berhasil mengocok perut penonton.
·
Beri
saja pegawai itu amplop agar urusanmu cepat selesai
Pada kata mengocok di atas bermakna membuat
penonton tertawa. Sedangkan, pada kata amplop
bermakna memberi suap dalam bentuk sejumlah uang agar urusan bisa cepat
selesai.
Thanks ilmunya kak
BalasHapusSama-sama🙏
BalasHapus